BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Glitter Text
Make your own Glitter Graphics

Jumat, 02 April 2010

TAKUT

Perasaan takut adalah sebuah hal yang manusiawi. Tapi bagaimana mengelola rasa takut menjadi lebih bertanggung jawab?

Keberanian sangat diperlukan dalam hidup ini untuk memudahkan tercapainya maksud dan tujuan yang ingin kita capai. Seorang ulama tunanetra ketika disuguhi hidangan ayam panggang berujar, "Seandainya kamu seekor elang tidaklah mungkin diperlakukan orang seperti ini" . Artinya kalau seseorang memiliki keberanian, tidaklah mudah diperlakukan seenaknya oleh orang yang ingin berbuat dan bertindak terhadap dirinya.

Inilah sebagian manfaat keberanian itu. Namun disisi lain rasa takut juga diperlukan. Tentu rasa takut bukan dalam konotasi pengecut, tetapi dalam pengertian takut melakukan pelanggaran terhadap norma-norma dan penggarisan yang telah di tetapkan oleh Allah SWT.

http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=7399:rasa-takut-yang-produktif&catid=110:gaya-hidup-muslim&Itemid=57

PENASARAN

Penasaran adalah rasa ingin tau hal yang sebenarnya belum kita ketahui sebelumnya.
Pasti kita smua pernah merasakan hal itu bukan !!!

Menurutku penasaran itu hal yang kita ingin skali mengetahui hal tersebut.
Lalu kita pasti ingin mengetahuinya dengan mencari - cari informasinya.

Tapi penasaran tidak boleh digunakan untuk hal - hal yang negatif !!!
Karena kita penasaran maka bisa saja ke jerumus ke hal yang megatif bukan !!!

KAGUM

Kagum adalah perasaan yang suka dengan orang lain karena ada sifat atau penampilan yang kita sukai dari orang tersebut.
Misalnya kita suka dengan artis yang kita idolakan karena dia baik,cantik/ganteng,dll.
Pasti kalian smua juga punya orang yang di idolakan bukan !!!
Misalnya ada artist , guru , atau orang - orang terdekat lainnya yang mempunyai sifat yang baik.

Menurutku yang aku tau hanya segeni saja !!!

Mungkin kalian smua bisa menambahkannya !!!
Apabila ada yang kurang dari penjelasanku ,,,

Minggu, 28 Maret 2010

KHAWATIR

Khawatir adalah reaksi emosi dari semua peristiwa yang menimbulkan efek rasa takut ke dalam diri. Dewasa ini, masyarakat hidup dalam persaingan yang hebat. Demikian juga anak, sejak kecil sudah hidup bersaing untuk memperoleh hasil yang lebih baik dengan belajar. Jadi, tidaklah mengherankan bila hal itu menambah tekanan bagi anak. "Kekhawatiran" sudah menjadi hal yang umum. Dua hal yang berbeda, yaitu kekhawatiran dan ketakutan, menjadi begitu erat. Ketakutan adalah objek yang jelas dan itu mudah diatasi, akan tetapi kekhawatiran adalah suatu perasaan terancam yang menyerang jiwa anak. Anak yang terlalu khawatir biasanya dikarenakan hadirnya suatu ketegangan dalam syarafnya. Sigmund Freud membagi perasaan khawatir ke dalam tiga kategori.

1. Khawatir yang Sesungguhnya

Ketika seseorang menghadapi bahaya dan ancaman serta belum menemukan cara penyelesaiannya, pastilah dalam ketakutannya timbul perasaan khawatir. Sebagai contoh, saat anak menantikan pengumuman hasil ujian yang ia sendiri tidak yakin, atau saat anak baru pindah ke tempat yang baru dan mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri.

2. Khawatir Karena Ketegangan Saraf

Ada sebagian anak yang peka dengan kekhawatiran, apalagi menghadapi masa depannya. Bila anak tidak tumbuh dalam lingkungan dan keluarga yang memberi rasa aman kepadanya, maka ia akan merasa khawatir, tegang, dan terlalu peka terhadap setiap hal yang akan terjadi.

3. Khawatir Secara Moral atau Karena Dosa

Ragam kekhawatiran ini disebabkan adanya tuntutan yang terlalu tinggi terhadap diri sendiri, sering menegur diri sendiri, dan sering merasa khawatir dengan kesalahan yang pernah dilakukan. Jikalau tuntutan orang tua terhadap anak sangat tinggi, anak akan mengalami kekhawatiran dan merasa tegang.

http://lead.sabda.org/anak_yang_suka_khawatir

KECEWA

Sakit karena rasa kecewa itu sangat menusuk-nusuk dada, sesah dan tak beruang lagi untuk sekedar menghela nafas. Terlalu perih, terlalu membuat terpuruk *cih, kadang aku juga bisa dalam situasi kelam dan lupa apa itu terang* dalam lingkarannya yang membawa kita ke rasa yang membuat kita tak bergeming. Yah, setiap kali mendapati perasaan ini dalam hati, setiap kali itu juga mulutku bisa saja terkunci dengan sangat rapatnya, rapat sekali, tangis pun tak bisa aku luapkan, senyum itu bisa hilang tak berbekas sama sekali. Jiwa ini rasanya kosong. Sesaat pula aku sadar "semua ini tak ada artinya", tiap menit aku bisa mengingat kata ini. Kata yang menguatkan aku, aku sadar jika rasa kecewa ini sama sekali tak ada untungnya dan artinya bagiku, ia tidak membimbingku dalam jalan yang bisa membuatku tenang, ia menjerumuskan aku jika aku masuk terus. Kalimat itu, hanya kalimat itu harapanku untuk lari dari kecewa.

Tapi sungguh, ini masalah perasaan. Sebuah tempat yang nalar kadang tak berguna disini, ia bisa mengamuk sekuat-kuatnya hingga kita gila jadinya. Melarikan diri dari rasa kecewa itu sulit, aku mencobanya, aku pun kembali terpuruk, hanya kalimat itu yang meyakinkan aku jika semua rasa kecewa ini akan berakhir jika aku berjuang untuk melawannya.

Kecewa ini bisa bangkit dan membesar, tergantung seberapa dalam ikatan hati kita terhadap seseorang. Kecewa dengan teman-rekan kerja-orang disekitar kita, Kecewa dengan saudara sendiri , Kecewa dengan kekasih , Kecewa dengan orang tua . Hal paling sederhana yang paling membuatku bisa terdampar diruang kecewa adalah JANJI. Lima huruf ini sama berbahayanya dengan cinta.
Aku, selalu menghormati janji seseorang, aku, selalu percaya jika janji itu adalah hutang. Salahkah?? Bukankah diagama manapun diajarkan untuk menepati janji, karena janji adalah hutang?? Salahkah jika kita memegang janji itu sebagai jaminan bahwa kita ini manusia? Mungkin saja kita sering ingkar janji-janji kecil dengan teman kita, sungguh rasanya sama nggak enaknya dengan telat ketika kita ingkar. Tapi kadang kecilnya janji dalam takaran kita sering membuat lalai dan acuh.
Tahukah jika rasanya sakit sekali ketika kita diingkari janji oleh siapapun. Janji apapun.

Salahkah jika aku...langsung memasukan orang ini dalam blacklist?? Yah, rasa kecewaku dimulai dari ingkar janji seseorang kepadaku. Apapun itu, menyakitiku, sekecil apapun itu membuatku terhempas jauh. Mungkin salahku, begitu mempercayai kata janji yang aku anggap itu hubungannya dengan hati nurani-kemanusiaan-dan tuhan, salahkah aku berfikir demikian? Tapi kadang, rasa cinta kita yang besar akan orang ini, membuat kita tak tega untuk memasukkannya dalam blacklist, meski setidaknya kita waspada dengan kata-katanya.

Sungguh, aku tak tahu bagaimana solusinya jika kecewa. Kecewa yang teramat sangat, oleh orang yang kita sayangi (yang kita sayangi nggak harus identik dengan pacarkan), kecewa yang menusuk hati. Aku hanya diam saja, seolah berada salam lingkaran setan. Semakin kita memikirkannya semakin kita hanyut, semakin kita ingin lepas semakin kita diingatkan akan kejadian itu. Terlalu perih untukku, aku tak mengatasnamakan wanita saja, aku tahu pria juga bisa mengalami titik ini.

Adakah ruang yang cukup untuk menampung rasa kecewa ini??? Dihati kita?? Dan kita dapat bangkit dari perasaan kecewa yang merugikan ini?? Yang sama sekali tak berguna untuk dirikita, yang tak ada artinya ini. Hingga kita bisa menumpahkan tangis kita, menguapkan rasa dengki yang perlahan tumbuh dibalik rasa kecewa ini. Kecewa ini sungguh racun yang sangat berbahaya, ia bisa menumbuhkan racun-racun lainnya. Marah, benci, dengki, iri, sedih, trauma, tertekan dan lainnya yang selalu saja ikut tumbuh diantara kuatnya kekecewaan kita. Selalu saja...
Ah, aku tak bisa menemukan kata lagi yang bisa mengungkapkan betapa kecewa itu menyakitkan, betapa merasakannya adalah penderitaan. Meski aku tahu disetiap kejadian selalu ada hikmahnya. Tapi tetap saja sulit untuk lepas. Sulit.

http://ngerumpi.com/baca/2009/11/27/kecewa-adalah-perasaan-manusia.html

DENDAM

Dendam adalah bagian dari egoisme kita selaku manusia. Ketika kita merasa tersakiti oleh orang lain, ada dorongan dari ego untuk membalas kepada orang tersebut. Ketika kita tidak mampu membalasnya, ego itu jugalah yang mendorong kita untuk melampiaskannya ke orang-orang lain yang memiliki karakteristik yang mirip dengan orang yang pernah menyakiti kita.

Sepintas lalu, pelampiasan dendam itu “memuaskan” kita. Sebenarnya, tidak demikian. Pelampiasan dendam itu justru merugikan diri-sendiri karena mengotori hati nurani kita. Ketika hati kita kotor, hati kita menjadi mudah merasa sakit. Kalau kita mau hati kita lebih sehat dan lebih kuat, kita hendaknya bersandar kepada Sang Mahaadil.

Kalau memang orang-orang yang pernah menzalimi kita (dan telah lepas dari jeratan hukum manusia di dunia) itu bersalah, biarlah Dia saja yang membalas kejahatan mereka, setimpal dengan perbuatan mereka. Dan akan lebih bagus lagi bila kita memaafkan mereka dan kemudian mendoakan mereka supaya mereka bertaubat dan tidak ada lagi orang yang menjadi korban kejahatan mereka.

http://muhshodiq.wordpress.com/2009/02/26/konsultasi-pelampiasan-dendam-terhadap-lelaki/

MALU

Rasa malu adalah fenomena yang biasa, alami, dan bisa terjadi pada siapa saja. Yang membedakannya hanya dalam hal derajat dan lingkupnya saja. Ada yang rasa malu hanya untuk bertemu memperkenalkan diri dengan bosnya yang baru. Ada juga yang malu campur segan dan bahkan gugup kalau berada di tengah-tengah kerumunan orang. Menurut Philip G.Zimbardo dalam Ranjit Singh Malhi (Enhancing personal quality;2004), penelitian menunjukkan empat dari sepuluh orang ketika saling bertemu memiliki rasa malu bahkan bersifat kronis. Penelitian juga mengindikasikan bahwa baik perempuan maupun pria memiliki derajat rasa malu yang sama.

Rasa malu seseorang cenderung dapat menghambat proses komunikasi dalam pergaulan sosial. Untuk beberapa hal bisa jadi rasa malu bisa menjadi masalah besar. Mereka merasa tidak nyaman dalam tiap kegiatan sosial khususnya karena mereka tidak mengenal orang di sekitarnya dengan baik. Ada juga rasa malu ketika berada pada situasi tertentu misalnya berbicara di depan publik, bertemu dengan orang asing, dengan jenis seks yang lain, dan dengan orang yang berstatus superior.

Perilaku yang terkait dengan rasa malu antara lain keengganan untuk berbicara, ketidak-mampuan berpidato, kesulitan dalam bertatap mata, dan cenderung sering gugup. Gejala fisiknya antara lain tangan berkeringat,jantung berdebar cepat, gemetaran, muka merah padam, perut mulas, dan mulut terasa kering. Orang yang pemalu biasanya juga mengalami perasaan tidak aman, dan rasa rendah diri.Penyebab utama terjadinya rasa malu karena kurangnya kecerdasan sosial yang dimiliki pemalu. Umumnya mereka tidak tahu seni memperkenalkan dirinya dan memulai suatu percakapan, kurang memiliki ketrampilan mengetengahkan bahasa tubuh, dan tidak tegas. Dengan kata lain sang pemalu umumnya tidak pernah mengetahui bagaimana seharusnya berinteraksi dengan orang lain secara efektif. Selain kecerdasan sosial, penyebab rasa malu antara lain adalah unsur rendahnya harga diri, pengalaman buruk masa lalu, dan pengalaman tak menyenangkan, kondisi fisik yang kurang sempurna, serta lingkungan keluarga yang kurang nyaman dalam berinteraksi.

Apa konsekuensi bagi orang yang memiliki rasa malu kronis? Pemalu akan menemukan kesulitan untuk bertemu dengan orang baru atau tidak dikenal, sulit untuk mencari teman baru, kurang mampu mengekspresikan pendapat atau gagasan, tidak tegas bereaksi kalau ada permintaan atau penilaian diri dari orang lain, kesulitan berpikir jernih dan berkomunikasi secara efektif, dan ekstremnya rasa malu yang berat mengarah pada perasaan negatif atau depresi, ketidak-sadaran, dan rasa kesepian.

Lalu apa yang sebaiknya dilakukan oleh pemalu?. Antara lain yang dapat dilakukan adalah (1) mengetahui penyebab rasa malu yang kronis, (2) membangun rasa percaya diri dengan mengerjakan sesuatu yang menantang, (3) belajar menerima dan menyukai diri sendiri atau jadilah diri sendiri, (4) belajar untuk tegas dalam merespon, (5) keluarlah dari ”persembunyian” dan mulailah untuk kontak dengan orang lain sekarang juga, (6) belajarlah seni berbincang-bincang dengan orang lain, (7) mengamati orang-orang yang sukses dan pelajarilah teknik dalam membangun hubungan dengan orang lain, dan (8) menghindari keinginan menjadi perfeksionis.


http://ronawajah.wordpress.com/2008/02/25/rasa-malu/



Glitter Text
Make your own Glitter Graphics